Breaking News:

Musim Penghujan; jaga kesehatan, waspada bencana banjir, longsor dan wabah demam berdarah

Banjir Kembali Landa Tanggamus, 18 Pekon Terendam


Banjir kembali melanda Kabupaten Tanggamus pada Kamis, 28 Agustus 2025, khususnya di Kecamatan Wonosobo. Dua pekon, yakni Soponyono dan Way Liwok, terendam banjir setelah hujan deras mengguyur sejak pagi hingga siang. Air meluap dari Sungai Way Ngarip dan Way Liwok, merendam puluhan rumah hingga setinggi dada orang dewasa. Warga pun terpaksa dievakuasi, sebagian diungsikan ke lokasi aman, sementara dapur umum darurat segera dibuka untuk memenuhi kebutuhan makanan.


Dampak dan kondisi lapangan sementara 97 rumah di Pekon Soponyono dan 35 rumah di Pekon Way Liwok dilaporkan tergenang banjir, tencatat hingga 132 rumah terdampak di Wonosobo. Sejumlah tanggul yang sedang diperbaiki akibat banjir bulan Juli lalu dilaporkan jebol, memperparah luapan air. Ketinggian air bervariasi, mulai dari 40 cm hingga lebih dari 1 meter. Warga sebagian besar mengungsi mandiri ke rumah kerabat atau tempat lebih aman. Pendataan jumlah pengungsi dan kerugian material masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.


BPBD Tanggamus bersama aparat desa, relawan, TNI/Polri, hingga Basarnas bergerak cepat mengevakuasi warga. Perahu karet dan pompa air diturunkan untuk mengurangi genangan. Meski sebagian air mulai surut pagi ini, masyarakat masih diminta waspada karena curah hujan diperkirakan tetap tinggi dan tanggul yang ada masih rawan bocor.


Kepala BNPB Tanggamus, Irfan Wahyudi, yang meninjau lokasi menyebut perbaikan tanggul pascabanjir bulan lalu belum cukup kokoh. Tanah yang masih lembek menyebabkan struktur tanggul mudah jebol kembali. Pemerintah kecamatan bersama BPBD berencana memperkuat tanggul dan melakukan pemetaan ulang titik rawan agar kejadian serupa tidak terulang.


Dampak banjir tidak hanya merusak rumah dan perabot warga, tetapi juga menutup akses jalan, mengganggu aktivitas sekolah, dan merendam persawahan. Warga, terutama anak-anak dan lansia, merasakan kecemasan menghadapi kemungkinan banjir susulan. Solidaritas antarwarga tampak nyata: mereka saling membantu memindahkan barang, menyelamatkan ternak, dan menjaga dapur umum bersama.


Belajar dari kejadian berulang, Pemda Tanggamus mengimbau kewaspadaan terhadap banjir susulan dan mempercepat normalisasi sungai (Way Liwok, Way Ngarip, Way Belu, Sungai Semuong). 

Komentar